Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan
dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan
spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah
komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte
(6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte
(14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft Access ini
datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44 megabyte.
Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat
baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa
kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran
basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini
(pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte).
Buku manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut
disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak
benar.
Nama kode (codename) yang digunakan oleh
Access pertama kali adalah Cirrus yang dikembangkan sebelum Microsoft
mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat form
antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates melihat purwarupa
(prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC
harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi
dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut
dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh
keduanya tidak saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat
Microsoft merilis Visual Basic for Applications (VBA)
Microsoft Access
digunakan untuk menciptakan sebuah basis data dan kemudian menyaring,
mengurutkan, membentuk grafik, dan memvisualisasikan informasi bisnis.
kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi
yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan
juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani
pembuatan dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis
data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang
menjalankan Microsoft Internet Information Services (IIS) dan menggunakan
Microsoft Active Server Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan Access
kurang disarankan, mengingat telah ada Microsoft SQL Server yang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi.
Beberapa
pengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access untuk
mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid Application
Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk
sebuah program yang lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman.
Microsoft
Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga
aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan
solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server. Meskipun
demikian, tampilan muka Access (form, report, query, dan
kode Visual Basic) yang dimilikinya dapat digunakan untuk menangani basis data
yang sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya, seperti
halnya Microsoft Jet Database Engine (yang secara default digunakan oleh
Microsoft Access), Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk
lainnya yang mendukung ODBc
No comments:
Post a Comment